Tuesday, November 27, 2012

Angkutan Sungai dan Penyeberangan Ciliwung


Selasa pagi, debit air di Bendungan Katulampa Bogor belum meninggi. Alhasil, banjir kiriman yang salah alamat tidak diterima warga Bukit Duri, Jakarta. Buat Aziz, tentunya itu rupiah buat putri pertamanya yang sudah kuliah. Aktivitas menyeberangkan warga dari kampung Pulo ke Bukit Duri bisa dijalankan. Seribu saja sekali naik. Lumayan murah, daripada harus berenang atau belajar ilmu berjalan di atas air. Tentunya akan lebih mahal. 
  Perahu yang digunakan cukup baru, produksi 2011 karya tukang kayu lokal. Bahan bakarnya juga cuma keringat sehingga sangat ramah lingkungan. Untuk interior memang tidak dilengkapi jok berbahan kulit plus sabuk pengaman. Tapi cuma dua kursi kayu berkapasitas enam orang. Untuk bagasi bisa dibilang cukup luas dengan daya muat kardus atau saya rasa kambing pun muat. Karena tidak ada jendela, jadi sistem power window memang akan jadi sesuatu yang mubajir. Kesimpulan saya, perahu ini jadi pilihan tepat untuk air Ciliwung yang pekat.  
...

Tuesday, November 20, 2012

Keliling Bali di Imajinasi


Mengharap pantulan jingga dari mentari yang tenggelam buat kaki ini melangkah pelan menuju Jimbaran. Tentunya tidak jauh dari tempat singgah saya di Bedugul. "Dua menit juga nyampe," pikir saya santai. Benar saja, baru melangkah sebentar, Jimbaran sudah di depan. Kalau punya lima menit mungkin bisa ke Ubud dulu atau Kintamani.
  Deskripsi itu memang cuma mimpi kalau kita benar-benar Bali. Namun, di sebuah resort bernama Nuansa Bali, dalam beberapa menit saja kita bisa jalan kaki keliling Bali.  Berlokasi di pesisir pantai Anyer, Nuansa Bali mencoba merangkum keistimewaan pulau Dewata di dalamnya. Patung-patung dewa,  gapura, dan payung-payung adat ada di beberapa tempat. Selain itu, setiap cottage juga meminjam nama dari tempat-tempat di Bali.
   Tapi, saya tidak mencium aroma khas dupa. Pura juga tidak ada, apalagi pendeta Brahmana. Jadi, jangan coba-coba mengharap Pendet atau Kecak. langkah antisipasi pun saya tempuh demi memacu imajinasi. Instrumen Bali dari Balawan dan selinting tembakau pabrikan coba saya gunakan. Lalu, ibu-ibu tukang pijat lewat dengan tawaran berlogat Sunda, bukan ken-ken kabare tapi kumaha damang. Tidak apa,  namanya juga Nuansa Bali, bukan Bali. Karena dalam kamus, "nuansa" juga berarti perbedaan halus. 
...

Saturday, September 8, 2012

Mandersa #sumateradidepanmata


Masjid berkubah hijau ini terletak di Desa Napa yang manjadi bagian dari wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Dalam Bahasa Batak, tempat ini disebut Masojid atau dalam bahasa Batak yang lebih kuno lagi disebut Mandersa. Pada masa lalu, Mandersa juga dijadikan tempat pemandian umum bagi warrga desa. Biasanya, warga yang mayoritas tidak memiliki kamar mandi sendiri di rumah akan menitiikberatkan kebutuhan mandinya di Aek Godang (sungai) atau Mandersa. Jadi, selain tempat Sholat berjamaah, Mandersa juga bisa jadi  tempat mandi berjamaah. Tapi tenang saja, Mandersa untuk perempuan dan laki-laki tentu saja dipisah. Berikut rangkaian foto dari Mandersa pada tengah Agustus 2012.
  
...

Wednesday, August 29, 2012

Lobang Jepang #sumateradidepanmata


#sumateradidepanmata adalah perjalanan pulang saya yang nyatanya hanya untuk sementara. Melajukan kenderaan dengan variasi kecepatan yang naik turun menyesuaikan kondisi jalanan. Memutar kemudi, menginjak gas lalu menekan rem. Melewati banyak tempat menarik yang ditangkap mata minusku dengan cekatan.
  Tapi sayang, tidak semua tempat terindah itu bisa diabadikan oleh lensa kamera, banyak yang dia lewatkan namun ada yang tak boleh diringgalkan. Salah satunya ya Taman Panorama dengan pesona Ngarai Sianok dan Lobang Jepangnya yang gelap. Ketika ada sedikit waktu untuk singgah, si Kamera pun tak mau tinggal diam. Cahaya yang dia tangkap langsung disimpan ke memori otaknya yang terbatas. Katanya,"Untuk sekadar berbagi dengan meraka yang belum sempat memandang".

Tuesday, August 14, 2012

Mencari Jejak Sang Pahlawan


Menjelang Agustus lalu, kondisi Santri Asmoro terlihat cukup ramai. Kecuali satu sudut di sebelah Timur yang sepi. Isinya hanya nisan-nisan batu yang diukiri nama. Salah satu nisan menyebutkan Abdul Halim, seorang Kiai Haji yang sudah menghuni perkuburan itu sejak 1962. Untuk warga Majalengka, beliau sudah pasti sangat terkenal, tapi saya rasa tidak bagi Indonesia. Tapi tidak masalah karena mungkin Pahlawan Nasional ini tidak mengharap ketenaran. Kata cucunya KH Cholid Fadullah, yang Abdul Halim pentingkan hanya perjuangan untuk Indonesia.
  Terdaftar sebagai anggota BPUPKI, dia juga aktif dalam perjuangan dengan senjata bersama Hisbullah. Dia menuntut persatuan dan kebebasan untuk Indonesia. Kini, selain pemikiran dan kontribusi besar untuk bangsa, beliau juga mewariskan segudang ilmu untuk santri-santri yang haus ibadah. Malam itu, setelah adzan Isya berkumandang, kami pulang dan Santri Asmoro sangat pantas untuk dikenang. (Majalengka, Juli 2012)


Sunday, August 5, 2012

Purbasari Kembali Berseri


Demi kuasa atas Pasir Batang, Purbararang yang garang tega membuat adiknya Purbasari tak lagi berseri. Ditemani pengasuh setianya bernama Inang, si perempuan cantik ini harus diasingkan ke hutan. Rimba pun akhirnya membuatnya merasa aman, mungkin karena ada tatapan yang nyaman dari seokor Lutung yang hilang, Tatapan beralih ke percakapan, lalu kenalan. Walau tanpa salaman, dua mahluk ini akhirnya berteman. Si Lutung Kasarung yang sakti pun akhirnya menolong Purbasari kembali ke Pasir Batang. Dengan bantunan Dewi Ambu, Purbasari kembali berseri dan Purbararang mau tak mau menjadi malang. 
...

Sunday, July 29, 2012

Smoking Kills !!


Di Terminal tiga Bandara Soekarno-Hatta ada kotak transparan berukuran 3x4 meter dengan label Smoking Kills tertempel di kaca. Seorang perokok aktif  masuk dan langsung mengeluarkan senjata pembunuhnya, pembakaran pun mulai terjadi dan asap mulai memenuhi ruangan. Tak mau kalah, seorang sosok tak dikenal tiba-tiba masuk dan menyalakan senjata sejenis dari pabrikan berbeda. Api kembali menyala, asap semakin mengepul dan racun bertebaran di sembarang titik. Duel maut dan saling serang tak terhindarkan, beruntung tak ada korban. Saya yang penasaran mencoba masuk dengan api perdamaian, bertanya-tanya apakah ada denndam, tapi ternyata modusnya hanya demi kenikmatan.

...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys