Tuesday, July 12, 2011

Malam-malam Malioboro

   Agusutus 2007 adalah masa pertama kali menginjakkan kaki di Malioboro, kemudian Desembernya, lalu januari di tahun berikutnya.  Setelah itu, hampir setiap tahun melepaskan rindu padanya.  Secara tidak resmi Malioboro yang penuh pesona telah saya tetapkan sebagai persinggahan di setiap perjalanan ke timur Jawa. Singgah sebentar sebelum ke Lombok, menginap semalam lalu ke Bali, dan berisitirahat sejenak sepulang dari Lawu.
    Apa yang saya rasakan pada malam-malam di Malioboro selalu lebih menyenangkan dari apa yang saya lihat di sana.  Sebuah tempat paling bersahabat dengan nasi kucingnya yang nikmat dan kopi arangnya yang hangat., tempat untuk berkeringat di jalanannya yang padat, dan tentu saja tempat membuang  penat dari kesendirian yang melekat (zet z z).
    Tidak salah memang, ketika Doel Sumbang menyinggung adanya lagu yang indah di Malioboro dari musisi jalanan yang mulai beraksi kata Katon Bagaskara.  Kala itu ketika si musisi jalanan mengumandangkan lagu Kembali dari Steven and Coconut Treez, saya seketika terhanyut dan merasa bahwa Malioboro memang memberikan damai di hati.
 ...

Sunday, July 3, 2011

Berputar di Simpang Lima Kediri

 Sebuah bundaran besar di kota Kediri, dikelilingi jalanan lebar yang memutar memasuki simpang-simpang kecil ke lima arah. Ada yang menuju kota dan sisanya ke berbagai arah menuju daerah. Di siang yang cerah manusia gerah, di sore yang sejuk mereka duduk-duduk, dan di malam yang gelap mereka lenyap. Saya mengitar kemudian berputar ke satu arah bernama Pare dan melenggang di jalanan lengang menuju Malang...
 ...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys