Tuesday, November 20, 2012

Keliling Bali di Imajinasi


Mengharap pantulan jingga dari mentari yang tenggelam buat kaki ini melangkah pelan menuju Jimbaran. Tentunya tidak jauh dari tempat singgah saya di Bedugul. "Dua menit juga nyampe," pikir saya santai. Benar saja, baru melangkah sebentar, Jimbaran sudah di depan. Kalau punya lima menit mungkin bisa ke Ubud dulu atau Kintamani.
  Deskripsi itu memang cuma mimpi kalau kita benar-benar Bali. Namun, di sebuah resort bernama Nuansa Bali, dalam beberapa menit saja kita bisa jalan kaki keliling Bali.  Berlokasi di pesisir pantai Anyer, Nuansa Bali mencoba merangkum keistimewaan pulau Dewata di dalamnya. Patung-patung dewa,  gapura, dan payung-payung adat ada di beberapa tempat. Selain itu, setiap cottage juga meminjam nama dari tempat-tempat di Bali.
   Tapi, saya tidak mencium aroma khas dupa. Pura juga tidak ada, apalagi pendeta Brahmana. Jadi, jangan coba-coba mengharap Pendet atau Kecak. langkah antisipasi pun saya tempuh demi memacu imajinasi. Instrumen Bali dari Balawan dan selinting tembakau pabrikan coba saya gunakan. Lalu, ibu-ibu tukang pijat lewat dengan tawaran berlogat Sunda, bukan ken-ken kabare tapi kumaha damang. Tidak apa,  namanya juga Nuansa Bali, bukan Bali. Karena dalam kamus, "nuansa" juga berarti perbedaan halus. 
...

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys