Tuesday, January 4, 2011

Say Thanks to Stranger



Terisnpirasi melalui perbincangan tidak mendalam dengan seorng teman, Andi Perdana, tentang sebuah konsep bertema teman baru hari ini (TBHI), Saya pun mulai menguak foto-foto lama dan mencoba mengingat dan mengenang siapa-siapa yang terasa asing di berbagai tempat asing yang pernah saya lalui.   
   Kembali mengingat Bang Loki, pria berdarah Flores yang saya kenal di atas Ferry yang menyebrangi selat Alas beberapa bulan lalu. Loki, si penyelam ulang ini cukup ramah ketika berbagi informasi tentang Sumbawa. Bersama temannya Panji, warga asli Pringga Baya, Lombok Timur saya membicarakan banyak hal tentang Sumbawa. Mulai dari wisata, tambang emas, sampai isu-isu politik tentang Sumbawa pun kami bicarakan dengan akrab. Hal yang paiing saya ingat tentang Loki adalah keramahannya, rokok yang ditawarkannya, lumba-lumba yang ditunjukkannya, serta ajakan bakar-bakar ikan di tempatnya. “buat kita orang timur, persahabatan nomor satu,” kata Loki. 
  Setelah loki, saya mencoba mengingat lagi tentang Ipos, mahasiswa yang saya kenal di kereta ekonomi Kahuripan yang menuju Yogyakarta pada Agustus 2007. Laki-laki bertubuh mungil yang bersedia mengantarkan dan memperkenalkan Yogyakarta yang kala itu masih terasa asing buat saya. Mengingat lagi tentang Mul, atlet sepeda asal Karawang yang menghabiskan beberapa hari berpetualang bersama di Bali. Mengingat kang Herri yang mengulas dan mempraktekkan hal-hal mistis di Kahuripan. Meningat pendaki-pendaki asla Palembang yang berbagi kopi di Kandang Badak. Mengingat turis-turis asing yang sekadar berbagi ruang dalam foto.  
    Mengingat dan mengenang semua teman baru saya kala itu yang rela berbagi informasi, makanan, sampai servis motor gratis di dekat Baluran yang saya tinggalkan begitu saja dengan kata terima kasih.
 ...
Wartawan tanpa nama di Situbondo
Gadis latin di Tanah Lot
Mul di Kuta
anak kecil di Batu
Pembaca puisi di Malioboro
perempuan Perancis di Malioboro
Pendaki Palembang di Kandang Badak
Bule tanpa nama di Taman Sari
Ipos di Yogyakarta
Karo's clan di kahuripan
Gadis Jawa di Yogyakarta


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys