Sunday, August 4, 2013

Sumatera diangan-angan


Foto diambil di Ferry dari Merak menuju Bakaheuni pada 22 dan 29 Juni 2013. Kala itu, Sumatera terasa dekat dan begitu mudah untuk diraih.Tidak seperti hari ini, Minggu siang 4 Agustus 2013. Sumatera yang memang jauh hanya ada di angan-angan. 
   Mungkin ini yang dirasakan Daniel Sahuleka ketika merindukan Semarang, mencoba meneriaki sang Captain untuk membawanya ke tanah kelahiran, tempat pertamanya melihat cahaya. "Don't wake me up if I'm only just dreamin," kata Deniel Sahuleka dalam lirik lagu Semarang.
...

Monday, July 15, 2013

Sawarna-warni


Foto diambil di Sawarna, Banten 9 Maret lalu. Sisanya di Karang Hawu, Jawa Barat sehari setelahnya. Lokasi kedua tidak semenarik kunjungan pertama di Agustus 2008. Lokasi pertama mendung seharian lalu dangdutan semalaman. Hawu! hawu!! hawu!!!
...

Tuesday, November 27, 2012

Angkutan Sungai dan Penyeberangan Ciliwung


Selasa pagi, debit air di Bendungan Katulampa Bogor belum meninggi. Alhasil, banjir kiriman yang salah alamat tidak diterima warga Bukit Duri, Jakarta. Buat Aziz, tentunya itu rupiah buat putri pertamanya yang sudah kuliah. Aktivitas menyeberangkan warga dari kampung Pulo ke Bukit Duri bisa dijalankan. Seribu saja sekali naik. Lumayan murah, daripada harus berenang atau belajar ilmu berjalan di atas air. Tentunya akan lebih mahal. 
  Perahu yang digunakan cukup baru, produksi 2011 karya tukang kayu lokal. Bahan bakarnya juga cuma keringat sehingga sangat ramah lingkungan. Untuk interior memang tidak dilengkapi jok berbahan kulit plus sabuk pengaman. Tapi cuma dua kursi kayu berkapasitas enam orang. Untuk bagasi bisa dibilang cukup luas dengan daya muat kardus atau saya rasa kambing pun muat. Karena tidak ada jendela, jadi sistem power window memang akan jadi sesuatu yang mubajir. Kesimpulan saya, perahu ini jadi pilihan tepat untuk air Ciliwung yang pekat.  
...

Tuesday, November 20, 2012

Keliling Bali di Imajinasi


Mengharap pantulan jingga dari mentari yang tenggelam buat kaki ini melangkah pelan menuju Jimbaran. Tentunya tidak jauh dari tempat singgah saya di Bedugul. "Dua menit juga nyampe," pikir saya santai. Benar saja, baru melangkah sebentar, Jimbaran sudah di depan. Kalau punya lima menit mungkin bisa ke Ubud dulu atau Kintamani.
  Deskripsi itu memang cuma mimpi kalau kita benar-benar Bali. Namun, di sebuah resort bernama Nuansa Bali, dalam beberapa menit saja kita bisa jalan kaki keliling Bali.  Berlokasi di pesisir pantai Anyer, Nuansa Bali mencoba merangkum keistimewaan pulau Dewata di dalamnya. Patung-patung dewa,  gapura, dan payung-payung adat ada di beberapa tempat. Selain itu, setiap cottage juga meminjam nama dari tempat-tempat di Bali.
   Tapi, saya tidak mencium aroma khas dupa. Pura juga tidak ada, apalagi pendeta Brahmana. Jadi, jangan coba-coba mengharap Pendet atau Kecak. langkah antisipasi pun saya tempuh demi memacu imajinasi. Instrumen Bali dari Balawan dan selinting tembakau pabrikan coba saya gunakan. Lalu, ibu-ibu tukang pijat lewat dengan tawaran berlogat Sunda, bukan ken-ken kabare tapi kumaha damang. Tidak apa,  namanya juga Nuansa Bali, bukan Bali. Karena dalam kamus, "nuansa" juga berarti perbedaan halus. 
...

Saturday, September 8, 2012

Mandersa #sumateradidepanmata


Masjid berkubah hijau ini terletak di Desa Napa yang manjadi bagian dari wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Dalam Bahasa Batak, tempat ini disebut Masojid atau dalam bahasa Batak yang lebih kuno lagi disebut Mandersa. Pada masa lalu, Mandersa juga dijadikan tempat pemandian umum bagi warrga desa. Biasanya, warga yang mayoritas tidak memiliki kamar mandi sendiri di rumah akan menitiikberatkan kebutuhan mandinya di Aek Godang (sungai) atau Mandersa. Jadi, selain tempat Sholat berjamaah, Mandersa juga bisa jadi  tempat mandi berjamaah. Tapi tenang saja, Mandersa untuk perempuan dan laki-laki tentu saja dipisah. Berikut rangkaian foto dari Mandersa pada tengah Agustus 2012.
  
...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys