Sebuah perjalanan singkat ke kampung nelayan Lempasing, Lampung pada Maret 2011 Sore itu para nelayan akan melaut, balok-balok es pun telah dipersiapkan.. Kotak-kotak kosong itu akan dipenuhi ikan. Yang tertangkap akan mati, yang tak bernilai akan terbuang tak berguna. Seperti ekor pari itu, tubuhnya menghilang dan taji beracunnya pun dipotong. Yang tersisa hanya sepotong ekor yang akan membusuk, mengeluarkan bau khas yang jadi penanda bagi pelabuhan nelayan.
Ada lagi yang menarik kapal ke darat, melalui rel-rel baja yang seakan muncul dari laut. Beberapa orang memperbaikinya, mempoles dan memperindah tampilannya. Kapal yang lain dibiarkan begitu saja, tanpa polesan dan perawatan. Lama-lama juga akan binasa lalu tenggelam.
...
0 comments:
Post a Comment