Serangkaian foto ini merupakan sebuah gambaran kecil tentang ke-Tuhanan dalam agama Hindu, dimana Pura, Dupa dan Brahmana menjadi aspek-aspek penting dalam sebuah peribadatan. (Bali, Juni 2010).
Memanfaatkan fasilitas Ferry untuk menyeberangi selat Alas dari Pelabuhan Kahyangan menuju Pato Tano di Sumbawa.Menghabiskan waktu sekitar dua jam bercengkrama dengan penumpang lain yang cukup bersahabat.(Juni 2010) .
Berkibarnya merah putih di pagi dingin yang mulai dihangatkan oleh mentari Cikasur, Argopuro .
Titik-titik kabut mengiringi setiap penyeberangan di situ Patengan, Bandang pada senja di 2009.
Sendal itu seni dan alam kata coretan di Kandang Badak (2007) dan foto ini tidak diambil di sana, tapi di Karang Hawu, Sukabumi (2008) .
Panorama dari bukit tak bernama di Pato Tano, jalanan yang kosong membuat kami malas bergerak dan memilih berhenti sejenak di tataran Sumbawa pada Juli 2010 .
menemukan sebuah saung sederhana yang cukup menarik dan menyejukkan ketika bersepeda mengelilingi Gili Terawangan. (Juni 2010).
Berisitirahat sejenak di Sembalun, sebuah kota kecil dikaki gunung Rinjani, Lombok. Perjalanan kali ini merupakan rangkaian perjalanan selusur Bali, Lombok sampai Sumbawa (2010).
Sebuah tanjakan tebing di jalur pendakian gunung Gede. Mendaki dinding batu yang cukup licin ini dipermudah dengan adanya tali. Berjarak satu jam perjalanan dari pos Kandang Badak.(7 Nopember 2010).
Inilah jalan yang dibangun oleh warga Bungin, suku pelaut asala Sulawesi yang telah menetap di pulau kecil ini. jalur tersebut menyambungkan Bungin dengan Sumbawa..